(Tumblr user: go to Customize appearance > Edit HTML)

Sabtu, 23 April 2016

Dijuluki Sarang Kelamin, Polisi Buru PSK dan Waria di Semak-semak Kawasan Denpasar Barat Ini

Dijuluki Sarang Kelamin, Polisi Buru PSK dan Waria di Semak-semak Kawasan Denpasar Barat Ini
DENPASAR - Tim Gabungan Satpol PP, TNI dan Polri kembali menggelar razia ke tempat-tempat prostitusi.
Kali ini, mereka menyusuri wilayah Denpasar Barat dan DenpasarUtara, Bali, Jumat (22/4/2016).
Dari razia yang digelar di Jalan Bung Tomo, tepatnya di Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Barat, Tim Gabungan mengamankan 9 PSK termasuk juga para waria.
Kasatpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, pihaknya bakal terus menggelar razia di semua tempat-tempat yang terindikasi ada praktik prostitusi di Denpasar.
"Bencong-bencong juga kami tertibkan. Mengapa tidak di Sanur lagi? Karena semua tempat kami susuri. Untuk sekarang khusus di barat dan utara," katanya.
Pantauan Tribun Bali di Jalan Bung Tomo, tepatnya di kawasan Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denbar, tampak sejumlah anggota Satpol PP, polisi dan TNI sedang merazia hingga semak-semak.
Di gang tersebut, rupanya menjadi sarang prostitusi sejak beberapa tahun silam.
Sejumlah PSK berhasil diamankan, tim gabungan langsung kembali ke kantor Satpol PP di Jalan Kecubung, Denpasar.
Seorang warga berizinial KP mengaku kesal dengan adanya praktik prostitusi di semak-semak di wilayah Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Barat ini.
Ia mengatakan, praktik ini sudah dilakukan secara blak-blakan.
"Di sini kerap disebut sebagai 'sarang kelamin'. Setiap hari ramai banget. Ada itu gubuk-gubuk di semak-semak. Di sana mereka bermain," ujarnya.
Yang mengherankannya, hampir setiap minggu melihat ada mobil Satpol PP yang berhenti di depan jalan masuk lokasi tersebut.
Ia mencurigai ada kongkalikong antara yang mengkoordinir lokalisasi terselubung itu dengan oknum-oknum Satpol PP.
"Makanya saya ketawa tadi. Orang Satpol PP aja sering lewat sini. Mereka berhenti di depan sana, terus ada orang yang nyamperin. Setelah itu, mobil Satpol PP langsung pergi. Coba, apa itu namanya? Ya nilai sendirilah," ujar lelaki 45 tahun ini.
Alit Wiradana pun menegaskan, jika ada anak buahnya yang nakal, maka dirinya tidak akan sungkan-sungkan akan memecatnya.
"Itu sudah pelanggaran itu namanya. Satpol PP kan banyak. Mungkin ada oknum-oknum. Silakan saja kalau masyarakat menemukan dibuktikan, kami akan keluarkan. Karena kami sudah komitmen untuk memberantas tempat-tempat seperti itu," ujar Alit Wiradana. (*)