(Tumblr user: go to Customize appearance > Edit HTML)

Sabtu, 23 April 2016

Cok Ace: Konsep Pariwisata Bali Rancu

MANGUPURA - Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta saran kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengenai konsep pariwisata Bali.
Menurut dia, di saat pemerintah tengah gencar mendorong destinasi 10 wilayah, di Bali justru terjadi kegamangan.
Saat ini, pria yang karib disapa Cok Ace itu melanjutkan, pemerintah optimistis mampu mendatangkan 20 juta wisatawan pada tahun 2019.
"Salah satu hal yang menarik minat wisatawan ke Indonesia adalah keindahan alamnya. Kebhinnekaan kita juga salah satu daya tarik," kata Cok Ace dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Tahun 2016 PHRI di Nusa Dua, BadungBali, Sabtu (23/4/2016) lalu.
Hanya saja, sambung Cok Ace, ia belum melihat konsep detil planning keseluruhan pembangunan pariwisata Indonesia.
"Saya belum lihat detil plan keseluruhan pembangunanpariwisata Indonesia," tegas dia.
Dari paparan Rizal RamliDanau Toba akan dijadikan magnet untuk Pulau Sumatera.
Sementara Jawa Tengah ditingkatkan kualitas destinasi wisatanya melalui pembenahan Borobudur.
"Di Bali, kami mengalami hal rancu. Dulu konsep pariwisatabudaya. Sekarang pembangunan melemahkan budaya Bali," papar dia.
Saat ini, Bali justru mengacu pada pembangunan yang telah dilakukan oleh Singapura dan Hongkong.
Pada saat sama, konsep pembangunan itu menggerus kearifan lokal yang sekian lama terjalin di Bali.
"Kita berorientasi pembangunan Singapura dan Hongkong. Kita meninggalkan kearifan lokal. Kita harap saran Pak Menteri agarBali tak meninggalkan itu, sekaligus menunjukkan kebhinekaannya," harapnya. (*)