(Tumblr user: go to Customize appearance > Edit HTML)

Sabtu, 23 April 2016

Ahli Amerika Dilibatkan dalam Menata Danau Toba


<span class='titleimage2'>Danau Toba (net)</span>
Denpasar - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyebut pariwisata sesungguhnya merupakan dunia imajinasi. "Imajinasi itu lebih kuat dari realita," kata Rizal di Denpasar, Sabtu (23/4/2016). Ia mencontohkan, jika kita berlibur ke Italia, maka sepertinya wajib mengunjungi Colosseum di Roma. "Apa sih itu gedung tua, jelek. Tapi setiap orang datang ke Italia wajib datang ke sana. Karena di kepala mereka, bayangan mereka, kalau mereka berdiri di dalam gedung itu, mereka bisa melihat kejayaan Kerajaan Romawi. Mereka bisa bayangkan gladiator lagi bertarung. Baru setelah dari sana mereka belanja ke Milan dan lain sebagainya," terang Rizal.

Begitu juga di Indonesia, ia berharap tiap destinasi yang dipilih mesti memiliki magnet story. "Jadi, setiap lokasi yang kita pilih harus ada magnet story lainnya. Harus ada cerita magnetnya yang bisa mengembangkan imajinasi orang sebelum dia datang," sarannya. Produk yang dijual harus mampu menciptakan imajinasi yang tinggi bagi wisatawan, sehingga yang ada di bayangan pengunjung, bila mereka ke Indonesia, maka wajib mengunjungi tempat tersebut. Kalau tidak berkunjung kesana akan merasa ada yang kurang, tidak memiliki kesan apa-apa.

Itulah sebabnya dari 10 destinasi wisata yang akan dikembangkan pemerintah, salah satunya adalah Danau Toba. "Itulah kenapa kami memilih Danau Toba sebagai salah satu lokasi tourism," katanya. Menurut dia, Danau Toba memiliki magnet story yang diyakininya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. "Magnet story Danau Toba apa itu, ternyata 70 ribu tahun lalu sebelum masehi di Danau Toba ada ledakan besar sekali mengalahkan ledakan Gunung Krakatau, mengalahkan ledakan Gunung Pompei di Italia," papar Rizal.

Ledakan Gunung Toba itu, ia melanjutkan, ternyata merupakan ledakan yang paling terbesar dalam sejarah dunia. Akibatnya, berbulan-bulan dunia itu gelap gulita akibat abunya. "Sepertiga dari mahluk hidup meninggal, cuaca dunia berubah. Tadinya dunia itu nyambung dengan es. Tapi karena suhunya naik panas, maka es itu cair. Akhirnya dunia terpisah. Tadinya banyak binatang besar di dunia, dinosaurus dan lainnya. Tapi karena tadinya dingin dan cuaca berubah panas, mereka mati. Tinggal komodo saja sekarang. Ini kejadian yang dahsyat sekali. Kita harus mampu menjelaskan cerita itu," tambah dia.

Rizal bertekad meluaskan cerita itu. Dalam waktu dekat, Rizal mengaku akan mengundang National Geographic. Ia juga akan membangun museum tiga dimensi di Danau Toba. "Kita sudah undang ahli dari Washington, nanti akan dibangunkan I-Max. Nanti kalau saudara duduk di dalam gedung theater itu, nanti akan ada ledakan Gunung Toba itu, saudara akan merasakan abunya, merasakan suhu dinginnya. Betul-betul dramatis sekali," beber dia.

Tak hanya itu, akses jalan dan infrastruktur pendukung juga akan dibenahi. "Biasanya dari Medan ke Danau Toba butuh waktu 6 sampai 7 jam. Kita coba bangun jalan cepat, sehingga nanti hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga jam saja," ucapnya. Tak hanya itu, Rizal juga menyebut akan dibuatkan jalan di sekitar areal Danau Toba. "Kita juga bangun pelabuhan baru. Memang sudah ada Sibolangit, tapi nanti pelabuhan baru itu hanya 5 menit ke pinggir Danau Toba. Ada jalur di Danau Toba yang sempit sekali itu kita perluas supaya nanti kapal yacht atau cruise itu bisa keliling Danau Toba. Banyak hal yang akan kita lakukan, percayalah kita pasti bisa," ucapnya meyakinkan.