
Makin maraknya penggunaan narkoba di kalangan masyarakat menurut Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, sesuai dengan teori supply and demand.
Di mana saat permintaan tinggi maka pasokan suplai narkoba pun juga tinggi.
Hal tersebut ditegaskannya dalam acara jumpa pers Hasil Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar) 2016 di Gedung Kemala Hikmah, Mapolda Bali, Rabu (20/4).
"Pelanggaran penggunaan narkoba tidak bisa dilepaskan dari hukum ekonomi supply and demand. Jadi kalau angka permintaan tinggi, suplai kebutuhannya akan mengikuti," ungkapnya.
Sugeng menjelaskan, jika tidak ada yang berminat dengan narkoba, maka dapat dipastikan pasokan barang haram tersebut pun akan menurun.
Lanjutnya, jika tidak ada lagi yang berminat menggunakan narkoba, maka secara otomatis karena tidak ada permintaan pasar, narkoba tidak akan laku.
"Kalau tidak lagi ada yang berminat, narkoba akan hilang. Karena tidak ada permintaan pasar. Secara otomatis dia nggak laku. Oleh sebab itu inilah pentingnya kami melakukan sosialisasi dan kampanye antinarkoba secara terus menerus. Gunanya ya untuk memutus rantai peredaran narkoba karena dengan menindak saja tidak cukup," pungkasnya.